Sampah merupakan persoalan yang sedang ramai di perbincangkan beberapa waktu belakang. Seperti yang diberitakan oleh banyak media, masyarakat Kota Padang khususnya di khawatirkan dengan penemuan 410 partikel mikroplastik dalam 100 L air Sungai Batang Arau dan 144 partikel mikroplastik dalam 100 L air Sungai Batang Kuranji oleh Tim Ekspedisi Nusantara. Disamping itu, kondisi TPA air Dingin yang overload juga menjadi kekhawatiran tersendiri. Berdasarkan penuturan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Padang, TPA Air Dingin yang menjadi tempat pembuangan sampah di Kota Padang sudah mengalami overload dan diperkirakan hanya dapat menampung sampah untuk 2-3 tahun kedepan.
Sebagai bentuk partisipasi masyarakat dalam upaya mewujudkan lingkungan yang terbebas dari sampah, pada hari ini Minggu 12 Juni 2022 beberapa komunitas, Lembaga, instansi pemerintah maupun pihak swasta (Pegadaian Peduli, Forum Bank Sampah MSME Indonesia, Bank Sampah Panca Daya, WALHI Sumatera Barat,J&T dan Gilpras Sumbar) melaksanakan GEBER EMAS (Gerakan Bersama Edukasi Masyarakat). Kegiatan ini merupakan rangkaian acara peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada tanggal 5 Juni lalu.
Selain menandatangani MoU Gerakan Bersama Edukasi Masyarakat untuk pengurangan sampah plastik dari sumbernya, peserta GEBER EMAS juga membagikan kantong belanja kepada masyarakat Kota Padang yang sedang berolahraga maupun yang hanya sekedar berkunjung di GOR H. Agus Salim. "Kegiatan ini kita lakukan sebagai upaya edukasi kepada masyarakat untuk mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai. “Ini merupakan bentuk kepedulian kita terhadap lingkungan. Dengan membagikan kantong belanja kepada ibu-ibu ataupun pengunjung, kita berharap ibu-ibu tidak lagi menggunakan kantong plastik sekali pakai untuk mengangkut bahan belanjaan mereka”, ujar Eko Muhardi selaku panitia. Eko menambahkan kegiatan edukasi ini juga akan dilaksanakan kembali di pekan depan di Pasar Bandar Buat dan Pasar Lubuk Buaya. Ia mengungkapkan kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian acara peringatan hari Lingkungan Hidup sedunia. Sebelumnya juga telah dilaksanakan Talkshow “Peran Publik menghadapi Isu lingkungan saat ini” yang diadakan di Aula Golden Pegadaian Kota Padang serta Lomba Literasi yang melibatkan seluruh Bank sampah di Kota Padang.
WALHI Sumatera Barat sendiri menilai Aksi Gerakan Bersama Edukasi Masyarakat ini merupakan hal baik yang harus kita lanjutkan kedepannya. Winda selaku Manager Pendidikan dan Kaderisasi WALHI Sumatera Barat menyampaikan bahwa semua pihak harus terlibat dalam pengelolaan sampah ini, baik dari pemerintah, produsen, dan masyarakat selaku konsumen. “Kita semua harus mengambil peran untuk mengupayakan lingkungan hidup yang bersih, sehat dan terbebas dari sampah dengan mulai melakukan pengelolaan sampah yang kita hasilkan sendiri. Kita tidak bisa menuntut orang lain/pihak lain untuk mengurusi sampah yang kita hasilkan” ujarnya red.
Sebelumnya dalam rangka memperingati Hari Lingkungan
Hidup sedunia, WALHI Sumatera Barat juga melakukan edukasi pengelolaan
sampah organik di Kelurahan Lolong Belanti. Kegiatan edukasi ini di
iringi dengan penyerahan sejumlah komposter kepada ibu-ibu PKK Kelurahan
Lolong Belanti. Komposter adalah alat pengolahan sampah organik rumah
tangga melalui pengomposan dengan memanfaatkan tong bekas. Winda Juga
mengatakan limbah organik yang dihasilkan rumah tangga selama ini banyak
yang terbuang percuma. Penggunaan komposter akan menghasilkan pupuk
kompos dan pupuk cair yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk untuk
tanaman. WALHI Sumatera Barat berharap dengan pemberian komposter ini
setidaknya dapat sedikit berkontribusi mengurangi sampah organik yang
masuk ke TPA dan mengurangi pemanasan global akibat gas metana yang
dihasilkan oleh sampah organik. ”Harapan kita kedepannya kelurahan
lolong Belanti ini akan menjadi kelurahan percontohan untuk pengelolaan
sampah organik di Kota Padang”, Sahutnya