Budidaya Lebah Kelulut oleh Pejuang HAM dan Lingkungan Hidup Desa Sikalang Kota Sawahlunto

Budidaya Lebah Kelulut melalui Kerjasama Program Dana Nusantara yang dilakukan oleh komunitas Pejuang HAM dan Lingkungan Hidup Desa Sikalang Kota Sawahlunto dengan memanfaatkan lahan perkarangan memberi harapan baru untuk membangun kemandirian ekonomi yang kolektif tanpa menghalangi hak-hak kami sebagai masyarakat untuk terus berjuang dan melawan kejahatan Tambang Batubara...

 
- Komunitas Pejuang HAM  dan Lingkungan Hidup

Untuk memperkuat kebersamaan perjuangan komunitas pejuang HAM dan Lingkungan hidup Desa Sikalang serta untuk membangun kemandirian ekonomi komunitas WALHI Sumatera Barat menyalurkan bantuan berupa Budidaya Lebah Kelulut melalui program Dana Nusantara.

 

Bantuan Budidaya Lebah Kelulut melalui Program Dana Nusantara ini di peruntukan untuk komunitas pejuang HAM dan Lingkungan Hidup Desa Sikalang Kota Sawahlunto yang terdampak kejahatan tambang Batubara. Ide Budidaya Lebah kelulut ini dilakukan karena melihat apa yang pernah dilakukan oleh Ibu Titin, salah seorang warga yang kebun miliknya tidak lagi produktif, sehingga dia mencoba melakukan Budidaya Madu kelulut untuk meringankan kebutuhan ekonomi. berangkat dari gagasan tersebut komunitas pembela HAM dan Lingkungan Hidup Desa Sikalang Kota Sawahlunto sepakat dengan memanfaatkan lahan perkarangan untuk Budidaya Lebah Kelulut melalui kerjasama program Dana Nusantara.

 

Kerjasama program Dana Nusantara menjadi penting dalam memperkuat dan membangun kemandirian ekonomi komunitas. Budidaya Lebah kelulut melalui dukungan kerjasama Program Dana Nusantara, telah menjadi pemicu bagi bangkitnya semangat kolektif komunitas untuk terus berlawan atas kejahatan tambang batubara, seiring dengan pembangunan kekuatan ekonomi kolektif.

 

3

Masyarakat yang tergabung dalam komunitas pembela HAM dan Lingkungan di Desa Sikalang Kota Sawahlunto merasa sangat bersyukur dengan adanya kerjasama Program Dana Nusantara. Budidaya Lebah Kelulut melalui Dana Nusantara yang dapat langsung di akses oleh komunitas ini sangat membantu komunitas untuk membangun perekonomian dengan memanfaatkan lahan perkarangan tanpa mengganggu aktivitas lainnya.

 

Efda salah seorang pejuang HAM dan Lingkungan Hidup menyampaikan dari Program Kerjasama Dana Nusantara yang dapat komunitas akses ini kami sepakati untuk memanfaatkannya melakukan Budidaya lebah kelulut, dengan memanfaatkan lahan perkarangan, kami memilih budidaya lebah madu kelulut ini karena tidak mengganggu aktivitas biasa sehari-hari, lebah-lebah ini bisa mencari makan sendiri, kita tidak perlu repot menyediakan makanannya, kita hanya cukup menjaga sumber makanan bagi lebah-lebah pekerja ini, seperti menanam bunga dan menjaga agar bunga-bunga ini selalu tersedia bagi makanan lebah ini.

 

 

saat ini merupakan masa panen madu lebah sejak kita meletakan stup lebah kelulut ini disini, dan ini adalah panen pertama. menurut ilmu yang komunitas dapatkan dari pelatihan budidaya lebah lebah kelulut ini, madu ini sebaiknya dipanen secara berkala sekali 2 bulan, karena madu ini dia tidak akan bertambah jika dibiarkan, malahan akan berkurang jika tidak dipanen secara berkala, itu dikarenakan madunya di minum kembali sebagai sumber makanan oleh bayi-bayi lebahnya.

 

 

Ida salah satu masyarakat yang juga tergabung dalam komunitas Pembela HAM dan Lingkungan Hidup menambahkan, lebah-lebah ini kami rawat seperti anak sendiri, sehingga bertambah kegiatan saya di pagi hari, setiap membuka pintu rumah selalu saya sempatkan untuk melihat lebah-lebah ini, jika berkurang saja lebahnya mata saya langsung saja melihat kemana-mana untuk melihat lagi dimana lebah-lebah ini mencari makanannya.

 

saya merasa senang dan sangat terbantu dengan adanya kerjasama program Dana Nusantara ini, ini baru panen perdana yang kita lakukan disini, dan hasil madu lebah ini sungguh diluar dugaan, satu Stup lebah madu disini ada yang menghasilkan 700 ML dan ada juga yang sampai 1000 ML per Stup nya. orang tempat kami membeli Stup lebah madu ini saja terkejut dengan hasil panen perdana ini.

 

Lebah madu kita disini ada 2 macam yaitu Torasica dan Itama, perbedaannya Lebah Madu Torasica ini madunya ada rasa asamnya, dan menghasilkan propolis lebih cepat dan banyak di bandingkan lebah madu itama, warna madunya pun lebih jernih dan sedikit terang di bandingkan lebah madu itama, tapi lebah madu itama menghasilkan madu yang lebih manis.

 

selain madu dan propolis lebah-lebah ini juga menghasilkan Bee Pollen yang dapat kita jual juga, hanya saja panen perdana ini kami belum mengambil Bee Pollen nya karena masih sedikit.

 

Semoga ini awal yang baik untuk terbangunnya kekuatan kemandirian ekonomi yang kolektif di tingkat komunitas kami disini, sehingga kerjasama Program Dana Nusantara ini sangat bermanfaat bagi perjuangan kami sebagai masyarakat dan komunitas pembela HAM dan lingkungan hidup kembali kuat serta terbangunnya ekonomi yang kolektif tanpa menghalangi perjuangan hak-hak kami sebagai masyarakat.

 

Dana Nusantara yang dapat di akses komunitas ini sangat terasa manfaatnya bagi kami di Desa Sikalang, jika ada kesempatan lagi untuk kerjasama Program Dana Nusantara ini, kita di komunitas mau nambah Stup lebah lagi agar hasil panen madu nya lebih banyak, Ucap Ida.

 

1

WALHI Sumatera Barat menilai praktek baik yang dilakukan oleh komunitas pejuang HAM dan Lingkungan Hidup Desa Sikalang Kota Sawahlunto ini patut di apresiasi, selain Budidaya lebah kelulut dengan memanfaatkan lahan perkarangan ini, nantinya WALHI Sumatera Barat akan mencoba mewujudkan dan mendorong komunitas untuk mengikuti pelatihan-pelatihan tambahan untuk bagaimana hasil panen didapati dari Budidaya Lebah Kelulut ini bisa diproduksi sendiri sehingga menghasilkan nilai jual yang lebih. Budidaya Lebah Kelulut ini kan tidak hanya menghasilkan madu, selain madu juga ada Propolis dan Bee Pollen nya, WALHI Sumatera Barat berharap di masa depan itu selain menjual madu Komunitas ini juga dapat menghasilkan keluaran produk-produk Propolis dan Bee Pollen siap saji.